Pendahuluan
Mendirikan yayasan MBG bukan sekadar niat sosial, tetapi langkah hukum yang memerlukan prosedur dan kepatuhan regulasi yang ketat. Yayasan MBG (Makan Bergizi Gratis) kini menjadi salah satu bentuk kegiatan sosial yang didukung oleh pemerintah dan masyarakat luas. Agar kegiatan ini diakui dan dapat berjalan secara sah, penting bagi pendiri untuk memahami aspek hukum dalam proses mendirikan yayasan MBG sesuai aturan terbaru.
Yayasan MBG berperan penting dalam penyediaan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan kelompok masyarakat rentan. Namun, tanpa dasar hukum yang kuat, kegiatan sosial bisa dianggap tidak resmi dan sulit mendapat dukungan legal, baik dari pemerintah maupun mitra donatur.
Landasan Hukum Mendirikan Yayasan MBG
Secara umum, pendirian yayasan diatur dalam Undang-Undang Yayasan dan berbagai regulasi pelengkap yang menegaskan bahwa yayasan adalah badan hukum nirlaba yang bergerak di bidang sosial, keagamaan, atau kemanusiaan. Sementara itu, program MBG menambah lapisan tanggung jawab karena berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan kerja sama antarinstansi.
Dalam konteks hukum terbaru, pemerintah menegaskan bahwa setiap lembaga yang menjalankan kegiatan berbasis sosial dan distribusi bantuan gizi wajib memiliki status badan hukum yang sah. Artinya, proses mendirikan yayasan MBG tidak bisa hanya sebatas akta notaris, melainkan harus melalui pengesahan resmi dari Kementerian Hukum dan HAM serta terdaftar dalam sistem administrasi negara.
Syarat Hukum dalam Mendirikan Yayasan MBG
Berikut beberapa syarat utama yang wajib dipenuhi saat mendirikan yayasan MBG:
1. Pendiri dan Organ Yayasan
Yayasan minimal didirikan oleh tiga orang yang terdiri dari:
- Pembina
- Pengurus
- Pengawas
Ketiganya tidak boleh berasal dari instansi pemerintahan aktif untuk menghindari konflik kepentingan. Struktur ini wajib dicantumkan dalam akta pendirian.
2. Tujuan dan Kegiatan Yayasan
Dalam akta pendirian harus dicantumkan tujuan yang jelas, misalnya “memberikan makanan bergizi gratis bagi masyarakat yang membutuhkan” atau “mendorong edukasi gizi bagi anak sekolah”.
Tujuan sosial ini akan menjadi dasar penilaian pengesahan badan hukum oleh pemerintah.
3. Kekayaan Awal dan Sumber Dana
Yayasan harus memiliki kekayaan awal yang terpisah dari harta pribadi pendiri. Nilai kekayaan awal ini tidak ditentukan secara spesifik oleh undang-undang, tetapi harus cukup untuk mendukung kegiatan awal yayasan.
4. Nama dan Domisili Yayasan
Nama yayasan MBG harus unik dan tidak menyerupai lembaga lain. Domisili kantor wajib jelas dan disertai surat keterangan tempat usaha atau domisili yang sah.
5. Dokumen Legalitas
Untuk mendapatkan pengesahan, yayasan harus memiliki:
- Akta pendirian dari notaris
- Surat keterangan domisili
- NPWP atas nama yayasan
- Bukti pemisahan kekayaan awal
- Struktur organisasi dan rencana kerja awal
6. Legalitas Operasional MBG
Selain status badan hukum, yayasan MBG juga harus siap memenuhi ketentuan program sosial nasional, seperti standar gizi, pelaporan kegiatan, serta mekanisme audit transparansi yang disyaratkan untuk lembaga penerima bantuan sosial.
Prosedur Hukum Mendirikan Yayasan MBG
Berikut tahapan praktis dan legal untuk mendirikan yayasan MBG di Indonesia:
1. Persiapan Awal
Tentukan visi dan misi yayasan, susun struktur pengurus, serta rancang kegiatan sosial yang akan dijalankan. Pastikan seluruh pendiri sepakat terhadap arah kegiatan MBG agar tidak terjadi konflik di kemudian hari.
2. Pembuatan Akta Pendirian di Hadapan Notaris
Akta harus mencantumkan:
- Nama dan tujuan yayasan
- Kekayaan awal
- Struktur organisasi
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
Notaris akan menyiapkan akta sesuai peraturan hukum yayasan yang berlaku.
3. Pengajuan ke Kementerian Hukum dan HAM
Setelah akta jadi, notaris atau perwakilan yayasan mengajukan pengesahan melalui sistem AHU Online untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) pengesahan badan hukum. SK ini menjadi bukti bahwa yayasan MBG telah sah secara hukum.
4. Pengurusan Dokumen Tambahan
Setelah pengesahan, langkah berikutnya:
- Mengurus NPWP yayasan di kantor pajak
- Membuka rekening bank atas nama yayasan
- Menyiapkan surat domisili
- Mengajukan izin operasional jika diperlukan
5. Persiapan Operasional Program MBG
Yayasan yang sudah sah dapat mulai menyusun rencana kegiatan dan menggandeng mitra pendukung. Proposal kegiatan, daftar penerima manfaat, dan sistem distribusi gizi harus disusun secara transparan dan sesuai pedoman pelaporan pemerintah.
Tantangan dalam Mendirikan Yayasan MBG
Meski terlihat sederhana, proses mendirikan yayasan MBG menghadapi sejumlah tantangan hukum dan administratif, seperti:
- Verifikasi dokumen yang ketat di Kemenkumham
- Penolakan nama yayasan yang mirip lembaga lain
- Ketidaksesuaian tujuan sosial dengan AD/ART
- Keterlambatan pelaporan pasca pengesahan
Untuk menghindari hal tersebut, pendiri disarankan menggunakan jasa konsultan hukum atau firma hukum yang berpengalaman agar seluruh tahapan berjalan lancar tanpa kesalahan administratif.
Tips Agar Yayasan MBG Cepat Disahkan
- Gunakan nama yang unik dan sesuai dengan tujuan sosial
- Lengkapi seluruh dokumen sebelum mengajukan ke notaris
- Pastikan pembina, pengurus, dan pengawas berbeda orang
- Cantumkan tujuan sosial secara spesifik dalam akta
- Konsultasikan setiap tahap dengan ahli hukum agar sesuai regulasi
Manfaat Hukum Mendirikan Yayasan MBG
Dengan status badan hukum resmi, yayasan MBG akan mendapatkan:
- Perlindungan hukum atas nama dan kegiatan yayasan
- Kemudahan menjalin kerja sama dengan pemerintah dan mitra CSR
- Kepercayaan publik dan donatur
- Kemampuan mengakses bantuan sosial atau hibah dengan legalitas sah
- Kepastian hukum dalam pengelolaan dana dan aset sosial
Kapan Yayasan MBG Bisa Mulai Beroperasi?
Setelah SK Kemenkumham diterbitkan, yayasan dapat langsung beroperasi. Namun, kegiatan distribusi makanan bergizi harus menunggu izin operasional dari instansi terkait, terutama jika melibatkan fasilitas umum atau dana bantuan. Biasanya, seluruh proses dari pembuatan akta hingga izin operasional dapat diselesaikan dalam waktu 3–5 minggu apabila dokumen lengkap dan tidak ada revisi.
Kesimpulan
Mendirikan yayasan MBG bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga langkah hukum yang memerlukan ketelitian dan kepatuhan terhadap aturan terbaru. Dengan mengikuti tahapan legal secara benar — mulai dari pembuatan akta, pengesahan, hingga izin operasional — Anda dapat memastikan yayasan berjalan profesional, transparan, dan sah di mata hukum.
Bagi Anda yang ingin mendirikan yayasan MBG secara resmi, aman, dan cepat, Jhon LBF Law Firm siap membantu mulai dari penyusunan akta, pendaftaran ke Kemenkumham, hingga konsultasi hukum operasional lembaga sosial.
Kunjungi jhonlbflawfirm.com untuk mendapatkan pendampingan hukum profesional dan terintegrasi.


