Jhon LBF Law Firm, Jakarta – Anggota Komisi III DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengapresiasi kesiapan Polda Bali dalam menjaga keamanan selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Penguatan pengamanan di semua pintu masuk Pulau Dewata menjadi prioritas utama untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang sekaligus mengantisipasi aktivitas mencurigakan. Sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia, Bali menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk merayakan momen pergantian tahun.
Bamsoet menyatakan bahwa dengan kesiapan aparat keamanan, Bali dapat terus mempertahankan reputasinya sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman. “Masyarakat dan wisatawan dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang serta menikmati keindahan Bali tanpa rasa khawatir akan gangguan keamanan,” ujarnya saat menghadiri Perayaan Natal bersama Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya, di Kediaman Dinas Kapolda Bali, Denpasar, Rabu (25/12/2024).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Pj Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya, Kajati Bali Ketut Sumedana, Kabinda Bali Irjen Pol Hadi Purnomo, dan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali, Ajik Khrisna.
Ketua MPR ke-15 dan Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan bahwa Polda Bali, bekerja sama dengan TNI dan instansi terkait, mengamankan 335 gereja, 130 objek wisata, 48 rumah ibadah lainnya, 11 terminal, 5 pelabuhan, 1 bandara, 38 pasar, dan 44 lokasi perayaan malam pergantian tahun. Pengamanan dilakukan selama 24 jam dengan dua metode, yakni pengamanan terbuka dan tertutup. Langkah ini bertujuan tidak hanya untuk menekan potensi ancaman, tetapi juga untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam menjaga keamanan.
Pengamanan terbuka mencakup patroli di lokasi strategis, sementara pengamanan tertutup melibatkan penggunaan teknologi dan intelijen untuk mendeteksi ancaman secara dini. Personel Polri yang bertugas di bandara dan pelabuhan melaksanakan pemeriksaan ketat terhadap kendaraan, barang bawaan, dan orang yang masuk ke Bali. “Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang, seperti narkotika, senjata, atau bahan peledak, yang dapat mengganggu ketertiban selama perayaan,” tambah Bamsoet.
Ketua Komisi III DPR ke-7 ini juga mengingatkan agar Polda Bali mewaspadai potensi ancaman, seperti aksi terorisme dan kejahatan umum. Tren global menunjukkan kemungkinan kelompok ekstremis memanfaatkan keramaian untuk melancarkan aksinya.
Oleh karena itu, lanjutnya, kolaborasi antara Polri, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan strategi pencegahan yang efektif. “Kuatnya sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat menjadi fondasi utama dalam menjaga stabilitas keamanan di Pulau Dewata selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” pungkas Bamsoet.
Sumber : rm.id